Simulasi KPR BSI Griya Simuda

Sekarang saatnya akan dibahas topik yang tidak kalah menarik, yakni perihal Simulasi KPR BSI Griya Simuda. Untuk kalian yang masih muda, baru mulai kerja, atau lagi merencanakan punya rumah sendiri, program ini sangat cocok jadi pilihanmu. 

Tapi seringkali yang membuat bingung adalah soal perhitungan cicilan bulanan dan biaya-biayanya, kan? Tenang, di bagian ini akan dibahas Simulasi KPR BSI Griya Simuda agar kalian bisa punya gambaran jelas. Simak sampai tuntas !

Kenapa KPR Syariah Semakin Diminati Milenial?

Simulasi KPR BSI Griya Simuda

KPR Syariah kini semakin digemari oleh milenial karena menawarkan rumah dengan harga terjangkau dan cicilan tetap yang sesuai kemampuan. 

Berbeda dari KPR konvensional yang memakai bunga dan cicilannya bisa berubah-ubah, KPR Syariah sudah memakai sistem tanpa riba dengan cicilan tetap. 

Nah, Bank Syariah Indonesia sendiri memiliki program KPR BSI Griya Hasanah yang cocok untuk anak muda dengan tenor sampai 30 tahun.

Keunggulan lainnya bebas biaya provisi dan taksasi, plus cicilan bisa disesuaikan dengan penghasilan. Jadi, semakin mudah untuk memiliki rumah impian sesuai prinsip syariah.

Apa Itu KPR BSI Griya Simuda?

Sebelum masuk ke simulasi KPR BSI Griya Simuda, yuk kenalan dulu dengan produk KPR BSI Griya Simuda.

KPR BSI Griya Simuda adalah pembiayaan rumah dari BSI yang ditujukan khusus untuk anak muda usia 21-45 tahun. Produk ini berbasis syariah tanpa riba dengan akad murabahah (jual beli).

Kelebihannya tentu sangat banyak, seperti DP ringan mulai dari 1%, tenor panjang sampai 30 tahun, dan plafon pembiayaan bisa sampai 120% dari harga rumah. 

Jadi cicilannya terasa lebih ringan dan tetap setiap bulan. Cocok untuk generasi muda yang ingin punya rumah dengan cara yang syariah, aman, dan terjangkau.

Jenis Akad KPR BSI Griya Simuda

Simulasi KPR BSI Griya Simuda

Di atas sudah disinggung jika BSI Griya Simuda menggunakan akad Murabahah (jual beli), di mana bank akan membeli rumah.

Kemudian menjualnya ke nasabah dengan harga tetap yang disepakati di awal, sehingga cicilannya pun tetap selama tenor. 

Sebagai perbandingan, akad IMBT (Ijarah Muntahiyah Bittamlik) atau sewa beli membuat nasabah menyewa rumah terlebih dulu dan memilikinya di akhir masa sewa, dengan cicilan yang bisa berubah.

Singkatnya, Murabahah cocok bagi yang ingin cicilan tetap dan pasti, sementara IMBT lebih fleksibel tapi cicilannya bisa naik.

Simulasi KPR BSI Griya Simuda 

Simulasi KPR BSI Griya Simuda

Sekarang masuk ke bagian utama, yaitu Simulasi KPR BSI Griya Simuda. Simulasi penting dilakukan untuk memberi gambaran jelas tentang besarnya cicilan yang perlu dibayar setiap bulan. 

Sehingga kalian bisa menyesuaikan rencana pembelian rumah dengan kondisi keuanganmu. Nah, ternyata ada beberapa hal yang mempengaruhi hasil dari Simulasi KPR BSI Griya Simuda. 

Berikut diantaranya : 

  • Harga rumah : Menjadi dasar dari perhitungan. Semakin mahal rumahnya, cicilannya juga tentu lebih besar.
  • Uang muka (DP) : Semakin tinggi DP yang dibayar di awal, semakin sedikit jumlah yang perlu dibiayai oleh bank.
  • Jangka waktu : Tenor panjang membuat cicilan bulanan lebih ringan, tapi total bayar jadi lebih banyak.
  • Margin bank: Keuntungan bank dalam akad Murabahah dihitung sebagai bagian dari cicilan total.

Sementara untuk cara melakukan Simulasi KPR BSI Griya Simuda sendiri bisa dilakukan melalui dua opsi pilihan berikut :

1. Simulasi KPR BSI Griya Simuda secara manual

Kamu bisa hitung dengan cara sederhana:

  • Total pembiayaan = Harga rumah – DP
  • Cicilan per bulan = (Total pembiayaan + margin tetap) ÷ jumlah bulan tenor

Contohnya, kalau harga rumah Rp500 juta dan DP 10% (Rp50 juta), berarti yang dibiayai Rp450 juta. Cicilan per bulan dihitung berdasarkan margin dan tenor yang kamu pilih.

2. Simulasi KPR BSI Griya Simuda otomatis

Cara yang lebih praktis adalah dengan menggunakan kalkulator KPR BSI yang tersedia di website resmi Bank Syariah Indonesia. 

Kamu hanya perlu memasukkan informasi seperti harga rumah, DP, tenor, dan margin, lalu sistem akan otomatis menghitung estimasi cicilan bulananmu.

Pertimbangan Sebelum KPR BSI Griya Simuda

Sebagai informasi tambahan, sebelum mengajukan KPR BSI Griya Simuda, ada baiknya jika kalian memikirkan dulu beberapa hal dibawah ini : 

1. Cek kondisi keuangan

Hitung dulu penghasilan bulananmu. Pastikan jika cicilan KPR masih bisa masuk tanpa mengganggu kebutuhan lain. Idealnya, cicilan tidak lebih dari 30–40% dari total penghasilan bulanan.

2. Periksa legalitas rumah

Pastikan rumah yang kalian incar punya dokumen lengkap, seperti sertifikat tanah, untuk menghindari masalah hukum di masa depan dan memastikan proses KPR bisa disetujui.

3. Siapkan dokumen dari awal

Syarat dokumen seperti KTP dan dokumen pendukung lainnya sebaiknya mulai kalian kumpulkan sejak awal, agar bisa tinggal submit tanpa harus ribet bolak-balik cari berkas.

Apakah bunga bisa berubah?

Di KPR konvensional, bunga bisa naik turun, jadi cicilan ikut berubah. Sementara di KPR BSI, menggunakan margin tetap, jadi cicilan stabil dari awal sampai lunas. 

Jika kalian berniat mau pindah dari KPR konvensional ke syariah, coba Simulasi Take Over KPR BSI untuk melihat estimasi cicilan barunya.

Apakah bisa over kredit?

Bisa. Over kredit sendiri artinya cicilan rumah yang dialihkan ke orang lain, tapi tetap harus lewat persetujuan BSI dan cek kemampuan bayar pihak yang ambil alih.

Apa bisa pelunasan dipercepat?

Tentu bisa. Di BSI, pelunasan KPR lebih cepat tetap diperbolehkan tanpa denda, karena memakai sistem syariah. Jadi bisa lebih hemat bukan ?

Demikianlah penjelasan yang dapat disampaikan mengenai Simulasi KPR BSI Griya Simuda. Sekian dan terimakasih.

Silvi

Berpengalaman dengan latar belakang dalam bidang ke penulisan tentang informasi bank dan telah bekerja sebagai penulis keuangan di berbagai situs keuangan selama lebih dari 2 tahun. Pengalaman mencakup analisis pasar, pengelolaan portofolio. Dengan pengetahuan yang luas tentang industri perbankan di Indonesia, Berfokus pada Konten informatif dan memberikan wawasan kepada para pembaca tentang berbagai aspek keuangan dan perbankan

Bagikan:

Tags:

Leave a Comment