Biaya KPR BSI

Sebelum mengambil Kredit KPR BSI, penting untuk mengetahui semua Biaya KPR BSI yang harus dikeluarkan. Pasalnya, setiap biaya punya pengaruh ke besar kecilnya cicilan bulanan dan jumlah uang yang perlu kalian siapkan di awal.

Jika dari awal sudah jelas, tentu mengatur keuangan jadi lebih mudah, dan kalian pun bisa terhindar dari salah paham. Jadi, simak uraian mengenai Biaya KPR BSI dibawah ini sampai akhir !

KPR BSI Adalah

Biaya KPR BSI

Sebelum membahas lebih lanjut tentang pembahasan utama perihal Biaya KPR BSI, penting untuk memahami apa itu yang dinamakan KPR BSI.

KPR BSI adalah layanan pembiayaan rumah dari BSI yang menggunakan prinsip syariah, artinya tidak ada sistem bunga seperti di bank konvensional pada umumnya.

Perbedaan utama antara KPR syariah dan konvensional ada pada cara kerjanya. KPR konvensional mengenakan bunga yang bisa naik turun mengikuti kondisi pasar.

Sementara KPR syariah menggunakan perjanjian jual beli atau sewa tanpa bunga, dengan begitu cicilan perbulan bisa tetap dari awal sampai selesai.

Keuntungannya sendiri cukup beragam. Cicilan di KPR syariah dari BSI tidak berubah-ubah, bebas riba, dan tenor yang bisa disesuaikan. Pas untuk yang ingin cicilan mudah bukan ?

Jenis Biaya KPR BSI

Ternyata, biaya KPR BSI tidak hanya satu jenis saja, tapi ada beberapa macam yang penting diketahui sebelum mengajukan kredit, termasuk untuk produk seperti KPR BSI Griya Simuda.

Penasaran dengan beberapa jenisnya ? Berikut diantaranya :

1. Biaya administrasi

Biaya administrasi biasa digunakan untuk pengurusan dokumen dan pendaftaran KPR. Biasanya sekitar Rp500.000 -Rp1.000.000.

2. Biaya notaris dan pengurusan sertifikat

Biaya notaris tentunya untuk keperluan jasa notaris dan pengurusan sertifikat rumah. Umumnya antara Rp2 juta-Rp5 juta, tergantung lokasi dan nilai properti.

3. Biaya provisi

Biaya Provinsi juga disebut seperti biaya layanan bank saat memproses kredit. Biasanya sekitar 1% dari jumlah pinjaman, misal pinjaman Rp300 juta, maka biaya provinsinya bisa sekitar Rp3 juta.

4. Biaya asuransi jiwa dan kebakaran

Asuransi ini berfungsi untuk menjaga rumah dan pemiliknya dari kemungkinan kerusakan atau kehilangan. Biayanya umumnya berkisar antara Rp1 juta – Rp3 juta setiap tahun.

5. Biaya appraisal atau penilaian properti

Biaya apprasial digunakan untuk membayar jasa penilai rumah agar kalian bisa tahu harga pasar. Biasanya sekitar Rp500.000-Rp1 juta tergantung properti.

Simulasi dan Cara Menghitung Biaya KPR BSI

Biaya KPR BSI

Setelah tahu perkiraan besar Biaya KPR BSI yang harus dikeluarkan, sekarang saatnya membahas simulasi dan cara menghitung biayanya.

Sebelumnya perhitungan ini melibatkan beberapa komponen penting seperti biaya admin, notaris, provisi, asuransi, dan appraisal.

Besarnya biaya juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jumlah pinjaman, nilai rumah, dan lokasi properti. Agar semakin jelas, berikut contoh simulasi perhitungan biaya KPR BSI :

Misalnya, kaliam ingin mengajukan KPR BSI dengan jumlah pinjaman Rp300 juta, dengan tenor 15 tahun. Berikut perkiraan biayanya :

  1. Biaya administrasi : Rp750.000
  2. Biaya notaris dan sertifikat : Rp3.000.000
  3. Biaya provisi (1% dari pinjaman) : Rp3.000.000
  4. Biaya asuransi jiwa dan kebakaran : Rp2.000.000 per tahun
  5. Biaya appraisal : Rp750.000

Jadi, total biaya di awal sekitar: Rp750.000 + Rp3.000.000 + Rp3.000.000 + Rp750.000 = Rp7.500.000 (belum termasuk asuransi tahunan).

Tips Mengurangi Biaya KPR BSI

Apakah ada cara untuk mengurangi biaya KPR BSI? Tentu saja ada. Ada banyak tips yang bisa membantumu untuk meringankan beban biaya saat mengajukan KPR.

Beberapa diantaranya sebagai berikut :

1. Manfaatkan Promo atau Diskon

BSI sering memberikan promo menarik, seperti potongan biaya admin atau margin yang lebih ringan. Tentu bisa menghemat biaya di awal pengajuan. Jadi, selalu cek info terbaru sebelum daftar.

2. Pilih Tenor yang Sesuai

Tenor pendek cicilannya memang lebih besar, tapi total biayanya lebih hemat. Jika kalian mengambil tenor panjang, cicilan bulanan lebih ringan, tapi bayarnya jadi lebih banyak. Jadi, tinggal sesuaikan saja.

3. Pahami Jenis Akad

KPR Syariah tidak menggunakan bunga, tapi akad. Ada murabahah (jual beli), istishna (pemesanan), dan ijarah (sewa beli). Jika sudah paham, bisa pilih yang paling pas dan lebih hemat.

Perbedaan Biaya KPR BSI dengan Bank Lain

Biaya KPR BSI

Selain berbicara soal Biaya KPR BSI, terakhir, juga akan disampaikan perbandingan biayanya dengan bank lain. Agar kalian bisa melihat mana yang lebih hemat dan sesuai dengan kebutuhan.

AspekKPR Bank KonvensionalKPR Syariah Lainnya
Skema PembiayaanPakai sistem bungaAkad syariah seperti murabahah atau ijarah
Unsur RibaMasih adaTidak ada, bebas riba
Cicilan Per BulanBisa naik turun tergantung suku bungaBiasanya tetap, tergantung akad
Tenor PembayaranUmumnya 20–25 tahun15 sampai 25 tahun
Biaya AwalTerkadang tinggi dan tidak transparanLebih jelas, tapi beda-beda tiap bank
Promo dan DiskonJarang, lebih ke promo suku bungaKadang ada, tapi terbatas
Target NasabahUmum, siapa saja bisaTergantung segmentasi masing-masing bank
Kelebihan UtamaBanyak pilihan produk dan fleksibelSesuai prinsip syariah dan cicilan lebih tenang

Demikianlah penjelasan yang dapat disampaikan mengenai Biaya KPR BSI dan Cara Menghitungnya. Sekian dan terimakasih.

Silvi

Berpengalaman dengan latar belakang dalam bidang ke penulisan tentang informasi bank dan telah bekerja sebagai penulis keuangan di berbagai situs keuangan selama lebih dari 2 tahun. Pengalaman mencakup analisis pasar, pengelolaan portofolio. Dengan pengetahuan yang luas tentang industri perbankan di Indonesia, Berfokus pada Konten informatif dan memberikan wawasan kepada para pembaca tentang berbagai aspek keuangan dan perbankan

Bagikan:

Tags:

Leave a Comment